Kamis, 04 November 2010

biolgi sel

APARATUS GOLGI

Badan Golgi disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.
Aparat golgi, berbeda dari RE yang terdiri dari sebuah ruangan yang dikelilingi oleh selaput yang melipat-lipat, terdiri dari beberapa buah ruangan dengan berbagai bentuk. Setiap ruangan dikelilingi oleh selaput yang strukturnya serupa dengan selaput plasma umumnya. Berdasarkan nama ahli yang menemukan pertama kali dan mengingat bahwa organel ini terdiri dari beberapa buah bentukan, maka disebutlah aparatus golgi. Organela ini pada umumnya berada didekat inti (nukleus), dan pada sel hewan seringkali berdekatan dengan sentrosoma.
Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi. Camillo Golgi (1898) menemukan struktur seperti jala pada sitoplasma sel saraf. Ia menamakan “The Internal Reticular Apparatus” dengan pewarnaan campuran osmium tetra-oksida dan rubidium bekhromat, golgi dapat menentukan jala itu, terletak sekitar inti yang berwarna kuning gelap. Belakangan beberapa ahli sitologi yang mempergunakan pewarnaan lain yang dapat melihat organel yang sama, bukan saja pada sel saraf, tapi juga pada sel jaringan lain.
Perrincito (1910) mengemukakan, organel itu terdiri dari sekelompok diktiosom (artinya, jalinan). Diktiosom itu dibawah MC tampak terdiri dari dua bagian :
1. Bagian mengendap atau bagian kromofil
2. Bagian yang tak mengendap atau bagian kromofob. (artinya bagian yang menarik atau menolak zat warna).
Selama 50 tahun alat Golgi (AG) masih diperdebatkan, apakah suatu struktur yang riil atau hanya artefack. Artefack ialah suatu struktur sekunder yang timbul karena reagen atau pewarnaan dan tak terdapat dalam sel atau jaringan hidup. Para peneliti melihat, pada sel kelenjar AG dapat berubah sesuai aktivitas organnya. Sampai akhir tahun 1949 dinyatakan, bahwa AG adalah betul artefack, sebab ditemukan gambaran yang sama jika diwarnai dengan teknik resapan logam berat atau campuran lemak dan air. Ada juga ahli sitologi berpendapat, bahwa AG berkaitan dengan sintesa protein.
Keadaan AG yang sebenarnya diketahui sejak ME dipakai dalam sitologi pada awal tahun 1950. Mollenhauer dkk (1967) menemukan lebih terinci dan definitive ultrastruktur organel ini.
Telah terbukti pula kini, bahwa organel ini dijumpai dalam hampir semua jenis hewan dan tumbuhan. AG terdiri dari 3 komponen yaitu :
1. Cisternae
2. Vesikula
3. Vakuola
Cisternae merupakan bangunan dasar, yang menjadi ciri AG. Terdiri dari sekitar 5 lempeng cisternae yang sejajar melengkung bentuk piala. Tiap cisternae berupa kantung gepeng tertekuk. Bagian tepi tiap itu ada pembuluh yang menghubungakan semua cisternae sesamanya. Daerah tepi itu juga memiliki tonjolan-tonjolan, yang akan lepas membentuk vesikula-vesikula, atau mungkin juga bakal membentuk cisterna baru. Bagian cisternae disebut juga bagian sakula atau diktiosom.
Bagian vesikula terdapat dibawah (sebelah kedalam sel) bagian cisternae, sedangkan bagian vakuola berada di atas (sebelah ke puncak sel). Kedua bagian ini : vesikula dan vakuola, terdiri dari banyak gelembung. Isi setiap vesikula lebih terang daripada isi vakuola. Isi vakuola sudah berupa bahan sekresi (getahan). Ada juga yang menyebut vesikula untuk vakuola.
Bagian vesikula tumbuh dari reticulum endoplasma atau selaput inti. Makin dekat ke bagian cisternae vesikula bergabung membentuk cisternae baru, cistern sebelah atas sementara itu pecah-pecah menjadi vakuola-vakuola yang berisi bahan sekresi. Karena itu alat golgi tumbuh terus-menerus dari bawah.
AG dibedakan juga atas kebutuhannya. Kutub bawah, yang dekat dengan inti atau RE disebut forming face, sedang kutub atas, yang dekat ke PL, disebut maturing face. Disebut forming face, karena dibagian ini bahan yang akan disekresi diproses, dibentuk atau dirakit. Yang tergolong daerah forming face ini ialah semua bagian vesikula dan cisternae terbawah.
Disebut maturing face, karena dibagian ini bahan yang akan disekresi mengalami pematangan, dipadatkan, kenudian dibungkus dalam gelembung atau vakuola. Vakuola bagian atas sel itu disebut juga secretory vesicle (vesikula sekresi). Nanti vesikula atau vakuola ini bergabung dengan membran sel, kemudian bahan sekresi di dalamnya dikeluarkan dari sel.
Vesikula sekresi ini da juga berfungsi sebagai cadangan bahan sekresi bagi sel. Pada sel kelenjar yang aktif sekali vesikula itu bertimbun di bagian puncak sel.

Struktur Aparat Golgi
Mikrofag dari preparat yang diimpregnasi dengan osmium tetraoksida menunjukkan adanya anyaman benang-benang yang berwarna hitam di sekitar inti. Mikrofag elektron dari sayatan ultra tipis sel yang sama, kantung pipih (sisterna) yang masing-masing berselaputkan selaput granular. Tumpukan kantung pipih ini disebut diktiosoma, setiap kantung pipih disebut sakulus. Sebuah diktiosoma memiliki dua permukaan yaitu permukaan sis (“cis”) atau pembentukan, yang erat hubungannya dengan daerah peralihan REG, dan permukaan trans atau pemasakan. Pada sel-sel sekretoris permukaan trans erat hubungannya dengan selaput sel.
Di sekitar diktiosoma terdapat dua kelompok vesikuli (bola-bola kecil). Kelompok pertama terdiri dari vesikuli kecil yang berdiameter sekitar 200A. Vesikuli ini terdapat di antara permukaan sis dan RE. Vesikuli ini disebut vesikuli peralihan. Kelompok kedua terdiri dari vesikuli berukuran antara 400-800A yang terletak di tepi permukaan trans. Vesikuli ini disebut vesikuli sekretoris. Selain itu, terdapat tubuli penghubung antar sakulus. Selaput sakulus permukaan sis dan vesikuli peralihan pada umumnya lebih tipis daripada sakulus permukaan trans dan vesikuli sekretoris. Susunan sakuli aparat golgi sangat bervariasi sesuai dengan macam organisme, sel, maupun keadaan fisiologis sel-sel tersebut.


Gambar : Skema transpor di dalam badan Golgi.
Keterangan :  1. Vesikel retikulum endoplasma
2. Vesikel eksositosis
3. Sisterna
4. Membran sel
5. Vesikel sekresi
Analisis kimia aparatus golgi menunjukkan bahwa senyawa yang terdapat di aparat Golgi serupa dengan senyawa yang terdapat di selaput sel maupun RE. Senyawa tersebut yaitu lipid yang terdiri dari fosfolipid dan lemak netral, protein yang terdiri dari glikoprotein, mukoprotein, dan enzim. Dengan teknik sitokimia in situ, terlihat bahwa di dalam lumen sakuli diktiosima terdapat polisakarida, dan bahwa kadar polisakarida, semakin ke arah permukaan trans semakin tinggi. Demikian pula, tempat kegiatan enzim fosfat, berbeda untuk setiap sakulus pada diktiosoma. Makin kearah trans makin giat.




Kamis, 28 Oktober 2010

THV

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordate
Ordo : Perciformes
Famili : Trichiuridae
Genus : Trichiurus
Spesies : Trichiurus lepturus

Layur (Trichiurus lepturus) merupakan ikan laut yang mudah dikenal dari bentuknya yang panjang dan ramping. Ukuran tubuhnya dapat mencapai panjang 2m, dengan berat maksimum tercatat 5kg dan usia dapat mencapai 15 tahun. Kegemarannya pada siang hari berkeliaran di perairan dangkal dekat pantai yang kaya plankton krustasea. Pada waktu malam ikan ini mendekat ke dasar perairan. Ikan ini disukai karena dagingnya yang kenyal, tidak terlalu amis, tidak berminyak, serta mudah dilepas tulangnya. Ikan ini tersebar di banyak perairan dunia. Jenis yang ditemukan di Pasifik dan Atlantik merupakan populasi yang berbeda.

Ikan tuna
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordate
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformis
Famili : Scombridae
Genus : Katsuwonus
Spesies : Katsuwonus pelamis
Tubuh berbentuk memanjang dan agak bulat, dengan dua sirip punggung yang terpisah. Sirip punggung pertama terdiri dari 14-16 jari-jari tajam. Sirip punggung kedua yang terdiri dari 14-15 jari-jari lunak. Sirip dubur berjumlah 14-15 jari-jari. Bagian punggung berwarna biru keungu-unguan hingga gelap. Bagian perut dan bagian bawah berwarna keperakan, dengan 4 hingga 6 garis-garis berwarna hitam yang memanjang di samping badan. Badan tidak memiliki sisik kecuali pada bagian barut badan (corselet) dan garis lateral.
Penyebaran
Cakalang dikenal sebagai perenang cepat di laut zona pelagik. Ikan ini umum dijumpai di laut tropis dan subtropis di Samudra Hindia, Samudra Pasifik, dan Samudra Atlantik. Cakalang tidak ditemukan di utara Laut Tengah. Hidup bergerombol dalam kawanan berjumlah besar (hingga 50 ribu ekor ikan). Makanan mereka berupa ikan, crustacea, cephalopoda, dan moluska. Cakalang merupakan mangsa penting bagi ikan-ikan besar di zona pelagik, termasuk hiiu.